Farmakognosi RPS 6

 Pengontrolan mutu simplisia terdiri dari beberapa tahan diantaranya pengumpulan bahan, persiapan dan penggilingan simplisia serta penetapan paramterer standar. Penetapan Parameter Standar yang dilakukan meliputi penetapan kadar sari larut etanol dan kadar sari larut air. 


Lihat selengkapnya  

temukan saya dimenit ke 0:00-3:33


Komentar

  1. pada bagian penetapan parameter standar, disebutkan bahwa kadar sari larut etanol tidak kurang dari 16%. apakah yang terjadi jika saja kadar sari pada etanol tersebut berada pada persentase dibawah 16%? adakah pengaruhnya terhadap simplisia yang akan di olah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi Besar kecilnya hasil penetapan kadar sari dipengaruhi oleh faktor biologi diantaranya adalah lokasi tumbuhan, periode pemanenan dan umur tumbuhan. Penyimpanan dan pemanenan yang tidak pada waktunya juga dapat mempengaruhi kandungan senyawa kimia. Selain itu untuk penetapan nilai standar kadar sari larut etanol setiap simplisia berbeda-beda, untuk persyaratan kulit kayu manis berdasarkan Farmakope Herbal Indonesia yaitu >16%. Apabila kadar sari larut etanolnya kurang dari nilai persyaratan dapat mempengaruhi kualitas dan mutu simplisanya.

      Hapus
  2. berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan. olahan simplisia ini kan sudah mengalami banyak proses, seperti pencucian (dengan tujuan membersihkan kotoran), pengeringan, dan diolah berkali-kali, yang pastinya sudah melalui banyak sekali tahapan-tahapannya. nah, apakah setelah melalui semua proses itu, simplisia tetap dalam kandungan yang sama atau ada perubahan yang terjadi termasuk kandungan senyawanya? apakah terganggu atau tidak?

    BalasHapus
  3. Dengan adanya dua jenis pelarut, yaitu etanol dan air, kadar sari larut etanol lebih besar dari air, jika demikian untuk apa penggunaan pelarut air, jika ada etanol lebih baik dibanding air?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penentuan kadar sari larut air dan etanol adalah metode kuantitatif untuk jumlah kandungan senyawa dalam simplisia yang mampu tertarik oleh pelarut. Kedua cara yang hampir sama tersebut didasarkan ada kelarutan senyawa yang terkandung dalam simplisia. Penetapan kadar sari larut dalam air digunakan untuk menentukan persentase dari bahan obat tersebut dapat tersari dalam pelarut air. begitu juga yang etanol. Jadi ppenentuan kadar sari ini bukan mencari mana pelarut yang lebih baik tetapi untuk mengetahui bagaimana kelarutan simplisia ini pada pelarut etanol dan juga air.

      Hapus
  4. Pada proses maserasi 24 jam apakah ada faktor faktor tertentu seperti suhu, kelembaban, dll yang perlu di kontrol untuk mendapatkan hasil yang baik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan proses perendaman bahan dengan
      pelarut yang sesuai dengan senyawa aktif yang akan diambil dengan pemanasan rendah atau tanpa adanya proses pemanasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi antara lain waktu, suhu, jenis pelarut, perbandingan bahan dan pelarut, dan ukuran partikel. Ekstraksi dengan metode maserasi memiliki kelebihan yaitu terjaminnya zat aktif yang diekstrak tidak akan rusak.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Farmakognosi rps 4

Tugas Kimia Organik RPS 3